.


Aku tidak lolos seleksi tahap 2 untuk program pertukaran pelajar.
Tapi di luar dugaan, aku tidak begitu kecewa.
Jadi membuatku berpikir:
Apa ini berarti aku berhasil mengontrol emosiku?
Atau aku pada dasarnya tidak begitu menginginkan program ini?

Hmm.

Sebelumnya aku juga pernah begini.
Aku sangat menginginkan masuk sekolah favorit.
Tapi begitu ada kesempatan untuk masuk, aku malah meragu:
Apa benar hal ini benar-benar kuinginkan?
Meski pada akhirnya masuk, sih.

Ah, tapi kalau dilihat lagi, ternyata dua konteks tadi sangat berbeda, ya.
Duh, maaf.
Sedang linglung.
Besok ulangan, tapi aku malas belajar.

Ya, sudahlah.
Sampai di sini saja.

Comments

Popular posts from this blog

boneforable (part 1)