Posts

Showing posts from February, 2015

Jelek

Cewek di depanku menangis, memegang erat liontin yang basah dan kotor itu (meski aku sebenarnya tidak pantas bilang begitu, karena aku yang tadi mengambilnya dari selokan juga basah dan kotor). Dia berkali-kali mengucapkan terima ditengah isakannya. Menyebalkan. "Kalau kamu bener-bener pingin berterima kasih, berhentilah menangis dan tersenyum. Dasar jelek." Cewek itu menatapku. Matanya bengkak dan hidungnya merah. Badannya sudah berhenti bergetar, tapi air matanya masih mengalir. ... Ingusnya juga. Ugh. "Jelek," sekali lagi kuucapkan. Mungkin dia harus ganti nama dari Bella jadi Jelek. Lebih cocok. Lalu tiba-tiba saja Si Jelek tertawa kecil. Dengan cara yang benar-benar kecewek-cewekan sekali. Menjijikan. "Terima kasih." Si Jelek tersenyum, tapi aku tidak. Kualihkan pandanganku darinya. Ingin kututup mulut dan hidungku seakan mau muntah dengan tapi tanganku kotor. Huek. Aku tidak tahu kalau senyumannya bisa membuat perut orang terasa begitu pen

Catatan #7

Aku akan membuatnya gampang dimengerti. Baik kamu maupun aku, kita akan dapat mengerti dengan mudahnya. Jadi, luangkan waktumu sejenak barang semenit dua menit untuk membaca surat ini. Tidak akan lama. "Aku menyayangimu." Jika kukatakan dua hal itu padamu, semuanya akan berubah kan, ya. Bayangan kita yang saling menumpuk satu sama lain di jalan pulang waktu itu, apa kau akan melihat hal sekecil itu dengan cara yang berbeda? Aku jadi ingin melihat wajahmu sekarang. Saat menulis surat ini, aku serasa sedang bersamamu. Sosokmu yang terlelap di kursi sebelahku karena terlalu lelah, aku bisa melihatnya. Aku sendiri tidak percaya, tapi membayangkan dirimu ada di sampingku saja sudah membuat hatiku berdegup kencang. Jadi mungkin aku tidak benar-benar ingin melihat wajahmu sekarang. Tapi mengingat aku mungkin tidak akan bisa menemuimu lagi.... Rasanya sulit jika harus menerima hal itu. "Terus semangat, ya." Ketika kukatakan begitu, kau hanya tersenyum. Seperti biasa.

Kisah Mia dan Sang Pencuri

Image
                Sore itu terasa berbeda dari sore-sore sebelumnya. Padahal, hujan turun sederas biasanya. Payung merah Mia terbuka, melindungi gadis kecil itu dari tetes hujan yang bisa memeluk tubuh ringkihnya kapan saja. Dia berdiam sebentar di peron bus, memandang korsase lili di saku kirinya barang sedetik sebelum akhirnya menyebrang jalan. Diam-diam, hati kecilnya tahu apa yang membuat sore itu lain dari semua sore yang sudah dilewatinya.

I'm Alive!

Image
Hey, look, the girl who said she’s going to update her blog more often is here, guys…. How shameless. But yeaaaah, if anyone ever concerned about me don’t worry I’m not dead, just a little bit busy and lazy as usual. So I’m going to talk about myself a bit today since I don’t really have anything else worth posting (sorry). :>