Posts

Showing posts from 2011

running away

from the start, i'm just running away. . dari dulu, aku memang hanya bisa berlari. berlari, dan terus berlari. meninggalkan tanggung jawab dan kewajibanku. aku dari dulu memang paling ahli berlari. hingga pada akhirnya, aku menabrak dinding tinggi. dinding itu mengurungku. mengurungku dari dunia luar. dan setiap harinya, dinding itu semakin tinggi. tinggi, dan tinggi. dikelilingi oleh dinding itu selama hidupku, aku mulai lupa apa yang ada di balik dinding tersebut. satu hal yang pasti adalah, di balik dinding itu, aku akan tetap menjumpai langit yang sama. kalau aku bisa terbang, aku akan tahu apa yang ada di balik dinding itu. kalau aku bisa loncat tinggi, aku takkan penasaran lagi. kalau aku punya kekuatan, aku akan menghancurkan dinding itu, sehingga aku bisa melewatinya. tapi aku tidak bisa. karena aku manusia biasa. mungkin tidak normal, tapi setidaknya biasa. dikelilingi oleh dinding yang tak terlihat oleh orang lain, aku tak bisa menyuarakan suar

Terima Kasih dan Maaf

:) Senyumlah. Aku tidak marah padamu. Pada kalian. Pada siapapun. Aku justru berterima kasih. Karena aku berhasil bangun dari mimpiku yang indah, namun palsu. Aku bisa berhenti untuk berlari dan berpura-pura. Aku minta maaf. Kalau aku membuatmu berpikir yang tidak-tidak. Aku minta maaf. Benar-benar maaf sekali. Karena kehadiran diriku membuatmu tidak enak. Aku menganggap semua ini adalah hukuman dari tuhan. Biarkan aku bercerita sedikit tentang masa laluku. Dulu, di masa SD-ku, aku bisa dibilang orang yang cukup populer. Tidak terkenal sekali, sehingga seluruh kenal, siapa 'Al' itu. Tapi aku mengenal banyak orang--dari yang seangkatan hingga adik kelas. Meski tidak banyak orang yang mengenalku. Merasakan enaknya popularitas dan kehormatan karena nilaiku selalu bagus, aku terlena dan belagu. Kalau aku disakiti, meski hanya sekali, aku akan menyimpan dendam. Mencari orang yang punya rasa seperti diriku lalu berkomplot untuk menjauhinya. Kalau tidak ketemu, ya, hasut s

"Apakah Kamu Marah Padaku?"

Tuesday, November 29, 2011 6:39 p.m. Hari ini banyak yang terjadi hingga aku menangis kecil dua kali. Aku sudah bertekad kalau mulai minggu ini, aku akan menghadapi kenyataan. I will face the reality. I will get a life . Dan itu dimulai dengan menyembuhkan jam tubuhku ke jam tubuh manusia normal . Tapi hari ini, aku harus menghadapi dengan kenyataan yang buruk. Sebelumnya, aku ingin bertanya. Apa aku memang terlalu banyak bergantung? Apa bergantung pada orang lain itu salah? Apa diriku salah? Kebiasaanku banyak yang buruk dan bermata dua. Kadang membantuku, tapi sering menyakitiku. Oh, iya. Apa berpura-pura itu sama dengan membohongi diri sendiri? “Al, tau gak kalau mereka gak suka sama kamu?” Aku tersenyum. “Tahu.” Berlagak tidak peduli, padahal hatinya sedang berusaha mengumpulkan kepingan-kepingannya. Padahal sudah ditutup-tutupi dengan menganggap bahwa aku lah yang menjauhi mereka. Tapi ketahuan. Mereka bertiga (atau lebih?) tidak suka sama

Di sebelahmu

Aku duduk di sini, di sebelahmu Sambil mengandai-ngandai, memandangmu Dalam diam, aku menunggu Hingga aku memulainya, berbicara padamu

Bunga, Memori, dan Dunia

Kebahagiaan yang telah berubah, terbang dengan kegelapan. Terbuang di tempat berwarna merah yang penuh dengan hukum karma. Apa masih ada harapan setelah semua terganti seperti ini? Tersesat di kesedihan, aku masih mencoba untuk berdiri dan berlari. Hingga akhirnya, kutemui jalan buntu. Kehilangan dalam pikiran diri sendiri, aku menyadari satu hal. Di sini pun aku sendiri…. Apa aku akan selalu sendirian? Bunga yang berlumuran dengan memori penuh darah, Terus terulang di pikiranku tanpa henti, Penuh penyesalan yang menggambarkan penderitaan, Menimbulkan keheningan yang takkan pernah pergi. Dan angin dingin pun terus berhembus, Menyesakkan diriku dengan hal-hal kejam yang mungkin kembali. Bak rute yang diulang, aku kembali memimpikan bayangan hitam putih tanpa akhir. Sementara pertanyaan yang tak terjawab dibiarkan begitu saja, Karena memang diabaikan sejak dulu. Tapi apa begini baik-baik saja? Apa jalan yang kupilih ini hanya akan membu

Confession

I don’t want to say ‘good bye’ Because I don’t want us to be apart And I won’t say ‘sorry’ Because I don’t feel sorry at all And I think I’m not at fault You can say that I’m a bad girl And you can say I’m such a selfish person But I won’t care I would never care, ever Why, you say I already told you the reason End, you say No, it’s only the new beginning Thank you would be enough, I hope Because my tears won’t stop Only that two words I can say Because I don’t think my voice is left anymore Your kindness Your gentle, warm hand Your soft, sweet voice I can’t forget it all Since the first time, I knew that you would be special But who knows that you would be too special? You’re much, much more special The times that I’ve spent with you… The memories that we made together… All the laugh, all the cries, And all the love… Thank you so much

'Bahagia'

Image
Betapa senang—ralat, betapa bahagianya diriku. Tanganku mengetik dengan lancarnya, tanpa tergagap-gagap seperti biasa. Sementara ide di otakku, yang sudah berlama-lama berdiam diri disana, menyembunyikan dirinya sendiri, enggan keluar, kini berani melihat cahaya komputerku. Betapa senang— bahagianya . Sudah berapa lamakah aku tak merasakannya? Rasa senang yang sering kurasakan, tak pernah sebesar ini. Bahagia . Bahagia . Bahagia . Kata ‘aku bahagia’ sedikit terlalu tinggi, tapi tetap, bahagia . Bukan ‘aku bahagia’, tapi rasa ‘bahagia’ itu ada di dalam diriku. Menjelajahi tiap sudut otakku, membuat aura positif selama perjalanannya berlangsung. Kuharap, perjalanannya masih lama, atau bahkan tak pernah selesai. Memang, sih, agak sakit untuknya, terus berkelana tanpa tujuan. Tapi, hei, jika ia terus berpetualang, ia akan punya banyak cerita untuk diceritakan, kan? Ceritakanlah kisahmu, wahai bahagia. Aku akan mencoba menjadi pendengar yang baik, sehingga kau akan merasa sayang

Rolling

Manusia itu selalu melakukan kesalahan yang sama. The rolling girl always keep rolling and rolling, to the never ending stop . Meski berhenti, bukan berarti lukanya tak parah. Time heals wound . Tapi itu berarti dibutuhkan waktu yang lama. Dan sebelum luka itu sembuh, kita akan terjatuh lagi, dan lagi, dan lagi. /// Aku adalah seorang pemimpi yang mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Melamun, kata orang. Tapi menurutku itu adalah suatu proses kreatif, berimajinasi. Aku adalah seorang pemimpi yang pastinya, bermimpi. Tanpa tahu harus melalui jalan yang mana, tersesat di dunia mimipinya sendiri. Aku adalah seorang pemimpi yang bahkan tak tahu cara mewujudkan mimpi indahnya. Selalu berkeliling, mengulangi jalan yang sama, dan tanpa sadar, I'm rolling . Jangan tanya aku! Aku hanya seorang pemimpi! /// Berisik. Aku tidak suka berisik.Dimana-mana selalu berisik Entah itu suara mobil. Entah itu suara air. Entah itu teriakan adikku. Atau bahkan bisik-bisik yang membicar

'Happy Birthday'

"I'm coming all the way here... to deliver you a happy birthday."

Menulis

Aku menulis untuk aku. Bukan kamu. Aku menulis dengan jariku. Bukan kamu. Aku menulis bersama aku. Bukan kamu. Tapi mengapa kau yang selalu mengomentarinya? Aku menulis untuk diriku sendiri. Mencurahkan segala isi hati juga ide. Yang sudah lama terbendung di kepala. Tapi tak merengek minta keluar. Aku menulis dengan jariku, pikiranku, dan macam-macam lainnya yang punya aku. Lalu berhenti untuk berpikir. Mencari inspirasi lagi. Dan menulis lagi. Aku menulis bersama saya. Dengan huruf sebagai teman. Dan kertas sebagai sahabat. Juga pensil yang kukenal akrab. Aku menulis bukan untukmu. Bukan juga denganmu. Itu berarti aku tidak bersamamu. Tapi bukan berarti aku tak suka komentarmu.

Kira-kira

Kalau bisa sekarang, kenapa harus nanti? Tapi, kalau bisa nanti, kenapa harus sekarang? Kalau bisa dikerjain sendiri, kenapa harus nyuruh orang lain? Tapi, kalau ada orang yang mau bantu, kenapa gak sekalian disuruh aja? Otakku sepertinya sudah mau hancur. Diriku saja yang harusnya paling mengerti apa yang kumau, bahkan tak mengerti. Apalagi orang lain? Harus pada siapakah kucerita? Atau… haruskah diriku bercerita? Bisakah kupendam saja? Kusimpan dalam-dalam, kukunci rapat-rapat, di dalam peti hatiku? Ya, peti hatiku, yang berharga namun juga tidak. Yang rapuh tapi juga kuat. Di dalam peti hatiku, semuanya akan baik-baik saja. Peti hatiku, selain aku, tak ada yang bisa membukanya. Harusnya. Pernahkah kau merasakan hal yang sama denganku? Pikiran-pikiran rasanya bertubrukkan. Kau bahkan tak tahu lagi, mana yang penting atau tidak. Kau hanya bisa menatap kosong, dengan pikiran yang berkeliaran dengan liar sementara waktu terus berjalan. Ah… kira-kira, sudah berapa tahun yang terlewa

Senyum

Pertama kali kumelihat Senyum janggal itu diwajahmu Dimana senyummu yang dulu? Penuh ketulusan Penuh keikhlasan Sekali lagi kumelihat Senyum janggal terakhirmu Dengan mata yang tertutup

Bosan

Bosan. Angin selalu saja mengatakan hal yang sama. Sementara kucing itu tertawakan aku. Bosan. Tak adakah yang bisa dilakukan? Penat dan pekat yang menjijikan perlahan menggerogoti waktu Bosan. Air mata tak bisa berhenti Gelak tawa juga menyakitkan Bosan. Aku bosan Sementara orang aneh terus berlari rebutkan hal yang tak penting Bosan. BOSAN ! aku bosan dengan hidup ini tapi aku juga tak ingin mati

Hmph

GAH! I overslept today . . Hari ini, harusnya aku mengikuti pensi yang diadakan sekolahku. Masuk jam setengah tujuh. ALAS! Kemarin film Cat Woman diputar di sebuah stasiun tv. Meski aku sudah tau jalan ceritanya, aku belum pernah menontonnya sampai akhir. Jadilah aku menontonnya hingga jam sebelas MALAM. Stays up late is actually an ordinary thing for me. But not this time. Aku lupa bilang pada alarmku tercinta dan orang tuaku untuk membangunkanku pagi hari. And I woke up at nine a.m. Nine o'clok a.m. NINE O'CLOCK !!! :/ Pffft , tertawalah sesuka kalian. Laugh . Biasanya bangun jam segini itu adalah jam yang aman. Jam masuk sekolahku jam dua belas lebih dua puluh siang. Ya, aku memang sekolah siang. . Jadilah aku tidak masuk sekolah hari ini. Skipping school . Ha ha ha. [lmao] Hahaha. Oh, well….

Nunggu

HECK . Ini menjijikan. Dasar orang sedeng dan gak mau sabaran. "Kata Bapak, yang belum dapat tempat duduk jangan masuk," pustakawan itu sudah mengingatkan untuk yang ke-empat kalinya. Capek. Hari Pagi ini aku sedang berada di perpustakaan sekolahku. In my country, elementary school and junior high school student borrowed textbooks from school library. In the end of school year, we should give it back. ( Except you want to be 'kicked out'  from school because you steal it ) Dan sekarang para sampah masyarakat gelandangan murid sedang mengantri untuk mengembalikan buku itu. Harusnya, mereka mengantri dengan cara duduk. Dan, yaaah... biasa. Egoisasi ( WUT ?! emang ada ya, yang namanya 'egoisasi'?) mereka untuk tidak mengantri lebih tinggi dari toleransi terhadap disiplin mengantri (duh, aku ngomong apa, sih?). Namanya juga orang Indonesia. (lah. gue orang mana, dong?) Mungkin aku satu-satunya yang sedari tetep duduk manis di tempat duduk (ya iyalah

Malam

Malam Aku membuka mataku  kemarin malam dan melihatmu sendiri di sana Berjalan di tepi pantai, mengabaikan air yang ‘trus menggelitik Kau tetap berjalan, memandang lurus ke bintang yang tak tampak Tatapanmu sendu Kedinginankah engkau? Kesepiankah engkau? Kau tak menjawab melainkan tersenyum Menyaingi bualan sang bulan yang merindu Hentikan! Jangan kau kekang amarah yang kau kenang Bebaskanlah perasaan yang dipendam Agar bisa merasakan kedamaian nan tentram Tahukah kau? Malam ini angin berbisik kecil Pun air tak menguping, Ia ‘kan slalu jadi saksi

Start a New Life

So, i decided to make a blog. Bersiap-siaplah untuk mendapatkan banyak puisi ga je dan curahan hati. :D Juga gambar dan random quotes. "Life is not kind to anyone. And never."