Cahaya

Cahaya adalah gadis yang hidup hanya untuk cinta.
Hal yang paling disukai: jatuh cinta.
Dia tidak peduli apakah perasaannya terbalas atau tidak, yang penting dia bisa mencintai, dengan caranya sendiri.
Pengulangan: dengan caranya sendiri.
Agar cintanya diterima, Cahaya sanggup melakukan apapun.
Jika berpura-pura menjadi orang lain yang bahkan tidak dikenalnya adalah hal itu, maka dia akan melakukannya dengan sepenuh hati.

Meski Buana mencintai gadis lain, tidak apa.
Meski nanti Buana kemungkinan besar akan meninggalkannya, Cahaya tidak akan membencinya.
Meski nanti hatinya pasti akan pecah menjadi berkeping-keping, dan Buana akan membawa pergi sekeping bersamanya sehingga hatinya tidak pernah bisa utuh lagi, Cahaya akan tetap mencintainya.
Karena yang paling penting bagi Cahaya, adalah rasa cintanya bisa tersampaikan.
Hal itu jauh, jauh lebih penting daripada orang yang dicintainya, Buana.
Maka, dia akan terus mencintai Buana.
Dari lubuk hatinya yang paling dalam, penuh ketulusan.

“Aku tidak mencintaimu.”
Bahkan sekarang, dia bisa mengingatnya dengan jelas, seperti dialog film yang terputar dalam kepalanya.
Kata-kata pengakuan dari Buana padanya.
“Tapi, selama aku berada di sisimu, aku bisa mengingat cintaku pada gadis itu. Maka aku akan menerima cintamu. Sampai aku menemukan gadis itu dan membawanya kembali ke hidupku.”
Lalu Buana memeluknya. Erat.
Dan itu, sudah cukup bagi Cahaya.
Lebih dari cukup.

Ah, dia menerimanya.
Cintaku tersampaikan.
Begitu pikirnya.

Sering kali, gadis yang dicintai Buana muncul dalam pikirannya.
Gadis yang memiliki wajah persis sama dengannya.
Cahaya ingin tahu.
Bagaimana kepribadian gadis itu?
Apa aku tertawa dengan cara yang sama dengannya?
Mengapa gadis itu memutuskan hubungannya dengan Buana?
Bersama dengan Buana, dia akan menemukan gadis itu bersama-sama, lalu menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Kemudian entah bagaimana caranya, dia akan memastikan agar gadis itu takkan pernah pergi meninggalkan Buana lagi.
Buana mungkin akan marah dan membencinya karena sudah ikut campur dan mengganggu gadis yang dicintainya sepenuh hati, sebagaimana Cahaya mencintai Buana.
Dia tahu itu bisa saja terjadi.
Tapi Cahaya tidak peduli.

Ya.
Cahaya percaya ini cinta.

Comments

Popular posts from this blog

boneforable (part 1)