Buana

Buana adalah lelaki yang hidup hanya untuk cinta.
Dia adalah lelaki yang, jika kita berandai-andai, takkan segan-segan melawan seluruh dunia dengan tangan kosong sekalipun demi gadis yang dicintainya.
Bila dia harus mengorbankan nyawanya, maka dia akan melakukannya. Tanpa ragu-ragu.

Memeluk erat lengannya, seorang gadis tersenyum seakan-akan dialah gadis paling bahagia di dunia. Dia bukanlah gadis yang dicintainya.
Yang Buana sukai darinya hanyalah wajahnya.
Ya, yang membuat hatinya jatuh adalah salah satu bagian dari tubuh gadis bernama Cahaya, wajahnya.
Bila salah satu gadis di pinggiran jalan yang mereka susuri memiliki wajah yang persis sama, Buana tidak perlu susah-susah untuk mencintainya.

Apakah hal seperti itu benar-benar bisa dibilang cinta?
Yah, walau tentu saja ada beberapa orang yang dapat mencintai orang lain hanya karena penampilannya.
Tapi, baik itu cinta atau bukan, 'cinta' Buana memang sedikit aneh.
Misal,  jika ada gadis yang jauh lebih cantik dari Cahaya muncul di depannya, Buana tidak akan tergerak sedikit pun.
Karena yang dicintai Buana adalah wajah Cahaya.
Ah, tidak.
Lebih tepatnya, wajah Cahaya yang menyerupai gadis itu.
Gadis yang dulu sempat menggantungkan seluruh hidupnya di tangan Buana.
Gadis yang dulu memegang tangan Buana erat, tak pernah lepas.
Gadis yang tiba-tiba saja pergi, menghilang dari hidup Buana seakan dia tak pernah ada.
Buana, karena satu dan lain hal, kini memacari Cahaya.
Hanya sampai dia menemukan kembali gadis itu.
Sampai dirinya bisa kembali memeluk tubuh ringkih gadis itu, Buana terus berpura-pura mencintai Cahaya.
Menyimpannya di sisinya.
Agar dirinya bisa setiap saat menyentuh wajahnya, menatap matanya, dan mengingat seluruh cintanya pada gadis yang benar-benar ia cintai.

Ya.
Buana percaya ini cinta.

Comments

Popular posts from this blog

boneforable (part 1)