titik tanpa jalan pulang
kubuka kedua mata dan kulihat bahwa
aku, berada di salah satu tepi jembatan
dengan birai dari hati setua pijakannya
yang nampak dapat rapuh kapan saja
tak mau aku menatap ke bawah
takut untuk tahu betapa tinggi aku berada
sementara aku masihlah begini saja
"candala,"
seekor kucing candramala berkata
aku bertanya-tanya,
"bagaimana bisa kucing bicara?"
tapi dirinya tak menjawab
ia menapakkan kakinya pada jembatan
"ikut aku, sayang."
namun aku segan
kutatap ujung jembatan
dan samar-samar aku bisa melihat
seseorang yang kukenal dekat
dia melambai-lambaikan tangannya,
sebuah isyarat yang bermakna
maka kujejakkan kaki kanan
aku akan datang
dan takkan kembali pulang
aku, berada di salah satu tepi jembatan
dengan birai dari hati setua pijakannya
yang nampak dapat rapuh kapan saja
tak mau aku menatap ke bawah
takut untuk tahu betapa tinggi aku berada
sementara aku masihlah begini saja
"candala,"
seekor kucing candramala berkata
aku bertanya-tanya,
"bagaimana bisa kucing bicara?"
tapi dirinya tak menjawab
ia menapakkan kakinya pada jembatan
"ikut aku, sayang."
namun aku segan
kutatap ujung jembatan
dan samar-samar aku bisa melihat
seseorang yang kukenal dekat
dia melambai-lambaikan tangannya,
sebuah isyarat yang bermakna
maka kujejakkan kaki kanan
aku akan datang
dan takkan kembali pulang
Comments
Post a Comment