Rolling

Manusia itu selalu melakukan kesalahan yang sama. The rolling girl always keep rolling and rolling, to the never ending stop. Meski berhenti, bukan berarti lukanya tak parah. Time heals wound. Tapi itu berarti dibutuhkan waktu yang lama. Dan sebelum luka itu sembuh, kita akan terjatuh lagi, dan lagi, dan lagi.

///

Aku adalah seorang pemimpi yang mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Melamun, kata orang. Tapi menurutku itu adalah suatu proses kreatif, berimajinasi.

Aku adalah seorang pemimpi yang pastinya, bermimpi. Tanpa tahu harus melalui jalan yang mana, tersesat di dunia mimipinya sendiri.

Aku adalah seorang pemimpi yang bahkan tak tahu cara mewujudkan mimpi indahnya. Selalu berkeliling, mengulangi jalan yang sama, dan tanpa sadar, I'm rolling.

Jangan tanya aku! Aku hanya seorang pemimpi!

///

Berisik. Aku tidak suka berisik.Dimana-mana selalu berisik

Entah itu suara mobil.
Entah itu suara air.
Entah itu teriakan adikku.
Atau bahkan bisik-bisik yang membicarakanku, di belakangku sekalipun.
Semuanya terlalu berisik.

Aku tidak cuek. Tapi itu bukan berarti aku orang yang peduli. Hanya biasa-biasa saja. Dan aku benci biasa.
Ordinary, flat life is just soo boring. Everyone already have it. Why can't I have a different life?

Keberisikan sudah terlalu biasa untukku. Oleh karena itu, aku benci berisik.

Terutama suara-suara yang tak mau keluar dari otakku.
Meski sudah kupaksa sekuat mungkin untuk mengusirnya.
Suara yang selalu terngiang di telingaku.
Adalah kata-kata busuk yang kubenci yang terlalu biasa yang sangat sering kudengar. Over heard.

'I hate you, you bitch. Why did you even born? Kau hanya membuat dunia makin buruk saja. Dasar, old hag!'

Whatever.

///

"Jangan khawatir."

Dengan gampangnya, orang-orang mengatakan hal tersebut. Tapi toh, karena dua kata itu terlalu gampang diucapkan, kedua kata itu jadi tak memiliki arti. Setidaknya untukku, di hidupku.

Ah. Sial. Lagi-lagi aku melakukan kesalahan.

Kenapa aku selalu melakukan hal yang salah?

Badanku sudah mati rasa. Diriku memang aneh. Bukan berbeda atau unik. Apalagi spesial. Aku hanya aneh. Dan itu saja.

Aku tidak ingin jadi aneh.
Aku ingin biasa. Tapi hal itu tak mungkin terjadi, kan?


Mau teriak seberapa kali pun, seberapa keras pun, suaraku takkan terdengar.

Dan pada akhirnya, aku mengulang kesalahan yang sama. Lagi dan lagi.

///

Tidak. Aku tidak siap dan takkan pernah siap. Sementara masa depanku masih jauh di depan mata, jantungku terus bedegup. Entah lambat atau tidak--aku tak peduli lagi.

Haruskah, genggamanku kueratkan?
Dengan begitu, aku...

///

[mungkin bersambung]

Comments

Popular posts from this blog

boneforable (part 1)