Kira-kira

Kalau bisa sekarang, kenapa harus nanti? Tapi, kalau bisa nanti, kenapa harus sekarang?

Kalau bisa dikerjain sendiri, kenapa harus nyuruh orang lain? Tapi, kalau ada orang yang mau bantu, kenapa gak sekalian disuruh aja?

Otakku sepertinya sudah mau hancur. Diriku saja yang harusnya paling mengerti apa yang kumau, bahkan tak mengerti. Apalagi orang lain?

Harus pada siapakah kucerita? Atau… haruskah diriku bercerita? Bisakah kupendam saja? Kusimpan dalam-dalam, kukunci rapat-rapat, di dalam peti hatiku? Ya, peti hatiku, yang berharga namun juga tidak. Yang rapuh tapi juga kuat. Di dalam peti hatiku, semuanya akan baik-baik saja. Peti hatiku, selain aku, tak ada yang bisa membukanya. Harusnya.

Pernahkah kau merasakan hal yang sama denganku? Pikiran-pikiran rasanya bertubrukkan. Kau bahkan tak tahu lagi, mana yang penting atau tidak. Kau hanya bisa menatap kosong, dengan pikiran yang berkeliaran dengan liar sementara waktu terus berjalan.

Ah… kira-kira, sudah berapa tahun yang terlewat? Aku tak bisa menghitungnya.

Ah… kira-kira, apakah mereka masih mengenalku? Ataukah, setidaknya, mengingatku? Meski itu hanya sekedar wajah. Tak apa, tak apa. Setidaknya kau masih tahu siapa diriku. Meski bukan yang sebenarnya.

Ah… kira-kira, berapa banyak berita dan gosip yang kulewatkan? Sementara pikiranku yang liar semakin menggila. Hingga aku nyaris tak bisa mengendalikannya.

Ah, jika daku saja tak bisa mengendalikannya, bagaimana orang lain bisa?

Ah… kira-kira, mungkinkah mereka menyadariku? Berlama-lama, duduk disini, menghadap jalanan yang super sibuk. Mengapati langit yang tak berubah—selalu dipenuhi awan.

Ah… kira-kira, mengapa aku terus saja bergantung pada harapan kosongku? Mimpi-mimpi tak jelas dan angan-angan yang takkan pernah terwujud trus menghantuiku.

Ah, sepertinya aku semakin lelah dengan diriku. Dan otakku pun lelah dengan pikiran-pikiran tak pentingnya.

Ah… kira-kira, kenapa air mataku tak bisa berhenti?
Ah… kira-kira, kenapa badanku mulai bergetar?
Ah… kira-kira, kenapa aku terus mencari bayang-bayangmu?

Ah… kira-kira, mengapa aku terus bertanya?
Lagian, siapa yang mau menjawabnya? Sementara aku terduduk disini. Buta dan bisu.

---

Quote this time:
"Semua orang memiliki masalahnya sendiri. Tapi tak semua orang senang untuk memperlihatkannya."

Comments

Popular posts from this blog

boneforable (part 1)